Bak Sampah di Pasar Minggu Jorok, Mayarakat Tidak Protes?

 





Pasar Minggu, Selasa (18/01/2022) – Bak pembuangan sampah pedagang dan rumah tangga sementara di Pasar Minggu bereserakan dan bertumpuk. Bak sampah yang memadai tidak sesuai dengan banyaknya jumlah sampah sehingga sampah berserakan dan menggunung.

Banyaknya sampah yang berserakan di tempat pembuangan sampah sementara di Pasar Minggu berasal dari sampah rumah tangga dan sampah para pedagang. Dimana sampah rumah tangga datang di pagi hari dan para pedagang juga turut membuang sampah dagangan mereka di malam hari.

“Yang jelas itu tetap sampah rumah tangga juga yang datang kalau pagi, terus kalau malam sampah pedagang.” Ujar Nurhadi petugas yang mengawasi tempat pembuangan sampah sementara di Pasar Minggu.

Sampah – sampah yang bertumpuk hanya diangkut sekali sehari di pagi hari, yang membuat saat siang maupun menjelang malam sampah yang berserakan akan kembali banyak dan bertumpuk di luar bak sampah karena bak sampah yang tidak memadai untuk menampung sampah – sampah yang bertumpukan.

“Kalau pagi langsung diangkut, langsung diangkut pakai doser gitu,” Ujarnya kembali.

Dengan kondisi sampah yang menggunung di lokasi pembuangan sampah sementara di Pasar Minggu, selain menimbulkan bau yang menyengat, saat terjadi hujan besar, sampah ber uraian di jalanan sekitar lokasi.

“ Untuk keluhan tidak ada mbak, tidak ada pembuangan sini bebas,”

Nurhadi (52) menjelaskan bahwa sampah yang di sekitar Pasar tidak menimbulkan keluhan dari warga setempat atau dari pedagang setempat. Karena lokasinya begitu strategis jauh dari wilayah perkampungan.

“ Sampah di angkut dari pagi sampai jam 9 pagi biasanya sudah selesai menggunakan dua truk sampah,”– Nurhadi (52)

Dengan ada konsistensi dari pihak pengangkut sampah, sampah di sekitar Pasar mendapatkan fasilitas yang memadai, mencukupi dan tepat waktu. Tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Pasar Minggu ini terbilang minim keluhan. Petugas juga mengakui bahwa sampah yang menumpuk saat diangkut akan di bawa langsung ke pusat pembuangan sampah akhir.

“Kalau diangkut akan langsung dibawa ke pusatnya.”- Hurhadi (52)

Walaupun kondisi sampah yang sangat bertumpuk dan berserakan Pak Nurhadi mengaku sudah terbiasa dan tidak terganggu sama sekali, Pak Nurhadi juga mengaku bahwa tempat sampah tersebut juga membantu para pedagang sekitar membuang sampah dagangan mereka dan banyak pemulung yang menuai keuntungan dari bak sampah tersebut.

“Saya sih sudah terbiasa ya, walaupun kondisinya seperti ini, ini kan juga bantu yang jual disini jadi sampah nya dibuangin disini, terus banyak yang mulung juga, jadi tidak apa - apa." – Ujar Nurhadi kembali.

Walaupun Nurhadi sendiri dan para pedagang lainnya mengaku tidak keberatan soal sampah tersebut, namun pasti ada halnya mereka berkeluh kesah dari aroma yang dikeluarkan oleh sampah tersebut.

Konsistensi dari warga, pedagang sekitar dan tentunya truk pengangkut sampah menimbulkan minim keluhan karena warga dan pedagang yang tidak senonoh buah sampah dengan sewajarnya dan terarah. Dan para pekerja pengangkut sampah yang tak kenal lelah demi mencari nafkah untuk pada keluarga.

Dengan adanya pembagian waktu pengambilan sampah, dan telah di terapkan oleh pihak pengelolaan sampah dan warga pasar sekitar, sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Sampah ( No 66 Tahun 2020 ). Nurhadi menjelaskan untuk menciptakan lingkungan indah dan nyaman tidak bisa hanya dilakukan oleh peerintah. Namun peran kecamatan dinas, dan masyarakat juga sangat mempengaruhi keberhasilan upaya tersebut.

Terciptanya lingkungan yang bersih tidak menimbulkan adanya kekhawatiran, kita para masyarakat harus menaati aturan yang ada demi menciptakan lingkungan yang terawat.



Foto waktu liputan:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konvergensi Media PT. Trans Corpora (Transcorp)

Konvergensi Media Pada Mahaka Media Group - Tugas Kelompok Cyber Journalism (R.01)