Natal dan Tahun Baru semakin mendekat, Waspada Harga Bahan Pokok Naik!



Pasar Minggu, Selasa (20/12/2022) - Menjelang NATUBA harga bahan pokok beras di Pasar Minggu menjulang yang disebabkan oleh tingginya permintaan pasar dan pasca panen yang tidak sesuai.

 

Tidak seimbangnya antara permintaan dan pasokan beras membuat harga bahan pokok beras menjulang tinggi. Masa panen yang masih lama membuat pasokan stok beras tidak memadai dengan tingginya permintaan sehingga membuat harga beras kerap naik di akhir tahun. 


 “Permintaan si pasti ada , tapi kan masih belum panen, karena permintaan banyak jadi mahal , ya itu kan pas panennya kan masih belum kira – kira dua bulan atau tiga bulanlah baru panen.” Ujar George, salah satu pedagang beras di Pasar Minggu

Sementara  menjulangnya harga bahan pokok langsung dikeluhkan oleh sejumlah pembeli, karena kenaikan sangat memberatkan perekonomian warga apalagi di tengah badai inflasi.   Seperti yang diungkap oleh George (penjual beras) kalau kenaikan harga jelang NATUBA sangat memberatkan mereka, apalagi kondisi perekonomian di tengah badai inflasi, di mana kenaikan harga bahan pokok beras ini juga diakibatkan oleh kurangnya import beras bulog milik para petani. 

 “Kalau kita jual beras si , setiap tahunya mengalami kayak begini sama gitu loh, jadi pas pasca belum panen itu yang harganya naik kayak begini pas sudah panen ya harganya kembali normal, jadi kalau panen beras ya setiap tahun mengalami hal yang kaya begini , jadi tidak cuma akhir bulan saja , bulan 3 habis panen kan ditanam lagi ya begitu lah harganya , kemungkinan setengah tahun ini kan dia lebih mahal dikarenakan yang bulog itu beras petani kan dia tidak ada import beras , jadi dia gak import bulog beras petani , jadi pasaran jadi agak kurang ya , otomatis lebih tinggi

Kenaikan harga beras ini bukan hanya terjadi sekali dua kali saja, namun para pedangang mengalami hal yang sama saat beras mengalami pasca belum panen yang membuat harga beras menjulang tinggi, yang mengakibatkan mau tidak mau para pedangang harus menyesuaikan harga pasar.

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konvergensi JawaPos Group (Kelompok Cyber Journalism R.01)

Konvergensi Media Pada Kompas Gramedia

Bukan Tempat Pembuangan Sampah Sementara Biasa, Budi Daya Maggot, Pembuatan Eco Enzyme, dan Kompos Juga Ada Disini!