Volume Sampah di TPA Cipayung Depok Meroket di Awal Tahun 2023
(Foto: TPA Cipayung, sumber: anggota kelompok Muhamad Rizka Alam)
Jakarta – Volume sampah di tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung
Depok telah melebihi kapasitas daya tampung yang sudah
ditentukan, karena sampah masyarakat kota depok pada Awal Tahun 2023. Petugas
kebersihan UPTD TPA Cipayung.
“Kapasitas penampungan sampah di TPA cipayung sudah
overload atau sudah melebihi kapasitas yang sudah ada, dikarenakan sampah
masyarakat kota depok yang selalu datang setiap hari,” ungkap Alfin.
Daya tampung
sampah yang tersedia di TPA Cipayung sebanyak 1,2 juta meter kubik.
Namun banyaknya sampah kiriman yang dilakukan pengangkutan membuat sampah di TPA Cipayung melebihi kapasitas.
Penumpukan sampah di TPA Cipayung juga di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk di
wilayah kota depok.
“Kenaikan pembuangan sampah ke TPA Cipayung karena pertumbuhan penduduk
kota depok yang semakin berkembang, sehingga produksi sampah bertambah banyak,” ungkap Alfin.
Selain itu juga sampah yang menumpuk lebih dominan ke sampah rumah tangga
dan lainnya. Warga
kota depok memang cukup banyak bahkan sempat mencapai
1.300 tempat tumpukan sampah se kota depok.
“Sampah di TPA Cipayung memang lebih banyak ke sampah rumah tangga, kaya
sampah pempes bayi, plastik deterjen dll,” ungkap Alfin.
Penumpukan sampah di TPA Cipayung juga di sebabkan sampah kiriman dari
berbagai TPS di 11 kecamatan dan lainnya.
“Hampir banyaknya sampah di TPA Cipayung juga hasil buangan warga yang ada
di TPS dan tempat sampah lain di 11 kecamatan kota Depok,”
ungkap Alfin
Kondisi penumpukan
volume kondisi sampah dalam hal ini karena, banyaknya pembuangan masyarakat
tiap minggunya. Hingga akhirnya menyebabkan banyaknya sampah yang menumpuk pada
TPA Cipayung.
Semenjak Tahun 2019
kapasistas penampungan sampah yang ada di TPA Cipayung meningkat, hingga
menjadi sebuah gundukan sampah yang sangat tinggi.
“Kalau kita bicara
berapa lama bisa bertahan, mungkin dari 2019 sudah kelebihan kapasitas,” jelas
Alfin.
Saat ini Indonesia
mengalami darurat sampah. Hal ini terjadi karena TPA di berbagai kota, termasuk
Depok, sudah mengalami kelebihan kapasitas. Maka dilakukan upaya yang tepat
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pemilahan sampah
dinilai mampu mengurangi beban sampah dan sampah yang sudah dipilah antara
organik dan anorganik dapat dikirim ke Unit Pengolahan Sampah (UPS). Sampah
organik yang sudah terpilah dapat dijadikan pupuk atau kompos.
Anggota Kelompok:
Samuel Waruwu (193516516114)
Iskandar Isnan (193516516233)
Nurul Salsabilah (193516516426)
Muhamad Rizka Alam (183112351650359)
Muhammad Shidiq Febriansyah (193516516178)
Komentar
Posting Komentar